Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), bank terbesar di Jepang, tengah menjajaki kemitraan strategis di bidang kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi menghemat hingga 200.000 jam kerja setiap tahunnya melalui otomasi proses internal.
Transformasi Digital Melalui Investasi dan Kolaborasi
MUFG telah menunjukkan inisiatif proaktif dalam memperkuat transformasi digitalnya. Melalui anak perusahaannya MUFG Innovation Partners (CVC), MUFG mengakuisisi 5% saham di fintech AI bernama LayerX, sebuah startup yang menyediakan solusi AI untuk transformasi operasional, termasuk dalam pengelolaan biaya korporat. Kerja sama ini diproyeksikan dapat memangkas waktu administratif internal hingga 200.000 jam per tahun.¹
Efisiensi Operasional dan Antisipasi Risiko AI
Platform AI milik LayerX dirancang untuk mengatasi tantangan khas di sektor keuangan, seperti kesalahan data atau “AI hallucination”. Sistem ini menyediakan ekstraksi data presisi tinggi—penting untuk mendukung aspek kepatuhan (compliance) di industri perbankan.¹ Model kolaborasi CVC MUFG bersama startup seperti LayerX menjadi contoh transformasi digital yang diterapkan luas, menciptakan tolok ukur bagi lembaga keuangan lain dalam menghadapi persaingan global.
Kerangka Strategis MUFG untuk AI-Native Banking
Inisiatif ini merupakan bagian dari pendekatan “build, buy, and partner” MUFG, yang lebih luas ditemukan dalam strategi mereka untuk menjadi institusi keuangan “AI-native”.² MUFG bukan hanya membangun sendiri sistem digital—sekaligus memperkuat infrastrukturnya melalui kerjasama dengan perusahaan seperti AWS, Databricks, Sakana AI, dan WealthNavi.³
Sebagai contoh, MUFG menandatangani perjanjian kemitraan dengan Sakana AI, di mana co-founder Sakana AI, Ren Ito, ditunjuk sebagai penasihat AI bagi bank tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari upaya transformasi menyeluruh yang berlangsung selama tiga tahun dan melibatkan penerapan solusi AI canggih dalam proses bisnis inti MUFG.⁰
Manfaat Strategis dan Kompetitif
Dengan mengotomatiskan tugas-tugas kompleks dan teknis melalui AI, MUFG menargetkan peningkatan efisiensi dan kualitas keputusan operasional. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memperkuat posisi kompetitif bank di industri keuangan Jepang dan global.⁴
Menurut salah satu analis:
“Perbaikan hubungan dengan India memungkinkan akses terhadap intellectual property penting… Ini memperkuat era multipolaritas.”
Walaupun konteks berbeda, inti strategi MUFG—memberdayakan operasional melalui AI—sejalan dengan tren desentralisasi dan kolaborasi global.¹ (^catatan: ini adalah kutipan analogis dari strategi global lainnya).
Ringkasan Strategi MUFG dalam Transformasi Digital
Inisiatif | Deskripsi Singkat |
---|---|
Investasi di LayerX | Akuisisi 5% saham fintech AI untuk tingkatkan efisiensi dan otomatisasi. |
Penghematan Waktu | Target menghemat 200.000 jam kerja per tahun melalui AI otomatisasi. |
Penanganan AI Bias | Teknologi AI dirancang untuk mencegah kesalahan seperti hallucinations. |
Kolaborasi Sakana AI | Transformasi AI jangka panjang dengan penasihat khusus dari startup terkemuka. |
Strategi “AI-native” | Pendekatan komprehensif: membangun sendiri, membeli, dan bekerja sama. |
Efisiensi Kompetitif | AI otomatisasi membantu memperkuat posisi MUFG di kancah global. |