Mitti Labs, sebuah startup berbasis di New York, mendapat sorotan karena pendekatan inovatifnya dalam membantu petani padi menghadapi tantangan besar perubahan iklim. Perusahaan ini mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk mengukur emisi metana dari sawah padi. Metana sendiri dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca paling berbahaya, dengan daya pemanasan 82 kali lebih kuat daripada karbon dioksida dalam periode 20 tahun. Dengan mengumpulkan data emisi secara presisi, Mitti dapat melatih dan membimbing petani padi untuk beralih pada praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem tanam regeneratif dan metode bebas pembakaran jerami.
Untuk memperluas dampaknya, Mitti menjalin kerja sama strategis dengan organisasi konservasi internasional seperti The Nature Conservancy. Melalui kolaborasi ini, teknologi AI milik Mitti digunakan di lapangan oleh tim lokal di India—salah satu produsen beras terbesar dunia—untuk mengukur, melaporkan, dan memverifikasi penerapan praktik pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, Mitti juga meluncurkan platform SaaS (software-as-a-service) yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan agribisnis maupun pengembang proyek untuk menghitung emisi “Scope 3,” yakni emisi tidak langsung yang muncul dalam rantai pasokan mereka. Dengan demikian, solusi Mitti tidak hanya terbatas pada pendampingan petani, tetapi juga memberi peluang bagi sektor swasta untuk meningkatkan transparansi iklim.
Model bisnis Mitti juga mencakup perdagangan kredit karbon. Emisi metana yang berhasil ditekan menghasilkan kredit karbon yang bisa dijual ke pasar global, dan keuntungan dari penjualan ini dibagi bersama petani serta komunitas lokal. Skema ini terbukti memberikan manfaat nyata: rata-rata petani yang terlibat dalam program Mitti mengalami peningkatan pendapatan hingga 15 persen. Angka ini menjadi tambahan signifikan bagi petani kecil yang biasanya beroperasi dengan margin keuntungan tipis. Dengan kata lain, Mitti tidak hanya menawarkan solusi lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi kesejahteraan ekonomi pedesaan.
Secara teknis, keunggulan Mitti terletak pada pemanfaatan citra satelit dan radar canggih yang mampu menembus awan, vegetasi, air, bahkan tanah. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau kondisi mikroba di bawah permukaan sawah yang menjadi penyebab utama terbentuknya metana. Berbeda dengan metode monitoring tradisional yang mahal dan sulit diterapkan pada lahan kecil—di India rata-rata hanya satu hektare—pendekatan Mitti jauh lebih efisien serta terukur. Dengan biaya yang lebih rendah, jumlah lahan yang bisa diverifikasi pun meningkat pesat, sehingga manfaat lingkungan dan ekonomi dapat dirasakan lebih luas.
Melalui kombinasi AI, teknologi satelit, dan skema insentif ekonomi berbasis kredit karbon, Mitti Labs menunjukkan bagaimana inovasi bisa menjadi jembatan antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan ini memberi harapan bahwa upaya melawan perubahan iklim dapat dilakukan tanpa mengorbankan pendapatan petani kecil, sekaligus memperlihatkan peran penting sektor teknologi dalam menciptakan solusi nyata untuk krisis global.